Menu

Mode Gelap
Tidak Ada Pembatalan, LKPM PT KITLT Lancar, Malah Diundang Rapat Bersama Kementerian Investasi DPRD Siap Tambah Anggaran Dishub Jadi 6 M Agar Seluruh Desa Di Lutim Mandi Cahaya Di Malam Hari Kedatuan Luwu Hadiri Pemasangan Patok. PT KITLT Siap Beroperasi Ketua Fraksi PDIP Dukung Kebijakan Bupati Bangun Kawasan Ekonomi Baru Tarengge Atas Nama Pendapatan Daerah DPRD Lutim Minta PLN Nego Ulang Pembelian Listrik Ke Vale KPH Larona Minta PT Vale Segera Koordinasi untuk Tindaki Pelaku Perambahan Hutan di Tanamalia

BERITA

Atas Nama Pendapatan Daerah DPRD Lutim Minta PLN Nego Ulang Pembelian Listrik Ke Vale


					Atas Nama Pendapatan Daerah DPRD Lutim Minta PLN Nego Ulang Pembelian Listrik Ke Vale Perbesar

OKSON LUWU TIMUR, – Upaya Anggota DPRD Luwu Timur dalam membuka jalan penambahan pendapatan daerah patut diacungkan jempol. Salah satunya lewat sektor kelistrikan. Karena hibah listrik PT Vale sebesar 10,7 MW ternyata pemakaiannya tidak maksimal. Alasan ini pula membuat DPRD menggelar Rapat Dengar Pendapat ( RDP) dengan PLN Malili. Kamis (26/06/2025).

Ketua DPRD Luwu Timur Ober Datte yang memimpin RDP tersebut meminta PLN Malili untuk memaksimalkan pemakaian daya listrik sebesar ( 3 ) Tiga Megawatt yang sampai saat ini belum terpakai.

Dorongan memaksimalkan daya listrik tidak terpakai itu sangat diharapkan untuk membantu peningkatan pendapatan daerah Luwu Timur. Karena Luwu Timur butuh tambahan pendapatan daerah yang besar untuk membiayai 113 program Ibas – Puspa.

Menurut Ober Datte, hibah listrik dari PT Vale untuk daerah Luwu Timur yang dikelola PLN sebesar 10,7 MW. Dari jumlah daya tersebut tenyata yang tidak pernah terpakai itu sebanyak 3 MW.

” Tiga MW inilah kami minta PLN menjualnya lagi agar daya tersebut tetap terpakai untuk menambah pendapatan keuangan daerah Luwu Timur. ” Ungkapnya.

Permintaan ini sangat beralasan mengingat masih banyak desa – desa di Luwu Timur yang membutuhkan daya listrik PLN yang stabil. Karena sampai saat ini masih sering terjadi pemadaman listrik.

” Masih banyak desa – desa di pesisir danau Towuti membutuhkan daya listrik yang cukup, Karena selalu terjadi pemadaman lampu disana” Ujar Ober Datte.

Selain itu, dalam RDP ini juga Ketua DPRD Lutim meminta PLN Malili berkoordinasi denga PLN di Provinsi Sulsel terkait kewajiban melaksanakan Tanggung Jawab Sosial atau CSR PLN yang selama ini tidak pernah ada untuk Luwu Timur.

” Rupanya terkait CSR ini kewenangannya ada di PLN Provinsi Sulsel, saran saya silahkan berkoordinasi, setelah ini kami akan mengundangnya untuk membahas CSR. CSR Ini bukan kemauanya DPRD atau Pemerintah Luwu Timur, tapi ini kewajiban sesuai perintah undang – undang. ” Kata Ober Datte.

Badawi Alwi anggota Komisi Tiga DPRD Lutim, mendorong agar Pemerintah Luwu Timur, PLN dan PT Vale duduk bersama melakukan negosiasi ulang terkait harga listrik yang dibeli PLN Ke PT Vale yang dianggap murah dan tidak sesuai lagi dengan kondisi daerah.

Perundingan harga listrik ini penting untuk mendongkrak pendapatan daerah Luwu Timur.

” Bandingkan PLN beli daya listrik dari Poso Energy itu per kwh Rp. 1100, dilain pihak PLN beli listrik ke PT Vale yang 10,7 MW itu hanya Rp. 600 per kwh. Kita minta minimal sama harganya dari yang ia beli dari Poso Energy dengan pembeliaannya di PT Vale. ” Kata Badawi.

Abrosius Boroallo, Politisi PDIP dalam kesempatan itu meminta PLN memaksimal pemakaian 3 Megawatt tersebut di kawasan Sumasang Sorowako dan warga di pesisir Danau Towuti.

Tapi ini belum ada solusinya karena pembicaraannya harus menghadirkan manajemen PT Vale.

” Termasuk listrik di Sumasang itu, sampai saat ini mereka beda pendapat, jika kita tanya Vale mereka bilang itu sudah diserahkan ke PLN, sekarang kita tanya PLN mereka jawab belum dilepas PT Vale. Dipertemuan kedua nanti ini harus ada kejelasan. ” Kata Ambrosius.

Lanjut Ambrosius jika terjual semua 10,7 Megawatt ini maka miliaran uang kan masuk ke Pemda sebagai pendapatan daerah. Apalagi Sumasang masuk daerah bisinis disana ada pabrik, ada perhotelan, dan ada pariwisata, otomatis potensi pendapatan daerah besar disana.

Muh.Rivaldi, dari PAN, menagih janji PLN yang katanya ingin memasang trafo buat warga di pesisir Danau Towuti , sampai sekarang belum juga terpasang.

Kondisi listrik di pesisir Danau Towuti disana tidak baik – baik saja, setiap saat jika hujan disertai angin kencang pasti mati lampu disana.

” Bagaimana itu pak, warga disana sudah siap, sisa PLN saja ini, jadikah mau bangun trafo disana, jangan janji terus. ” Kata Rivaldi.

Selanjutnya Erni Malape, dari Nasdem, meminta PLN memaparkan data – datanya pemakaian listrik hibah PT Vale untuk Luwu Timur. Ia menilai data itu penting untuk membuat Arah kebijakan.

” Kita berharap kedepan ini ada penambahan pendapatan daerah dari sektor kelistrikan. Untuk itu kita berharap 10,7 MW ini bisa dimaksimalkan pemakaiannya.

Wawan Kurniawan Manejer PLN Malili yang baru, mengatakan, terkait pemasangan trafo dua titik tahun ini bisa dipasang di wilayah pesisir Danau Towuti. ” Tahun ini dua titik itu bisa dilaksanakan. ” Ungkapnya.

Terkait pembelian hibah listrik PT Vale 10,7 MW itu ia masih ingin mempelajarinya, dan memang benar persoalan listrik ini harus duduk bersama dengan Vale dan Pemda untuk membicarakannya dengan baik. Dan ia siap berkoordinasi dengan PLN Palopo dan Provinsi untuk menindak lanjuti hasil RDP hari ini.

” Seperti masalah TJSL itu harus berkoordinasi ke Provinsi karena disana yang membidanginya. ” Kata Wawan.

Rapat Dengar Pendapat ini dipimpin oleh Ketua DPRD Lutim, Ober Datte, dihadiri oleh Ambrosius, Badawi Alwi, Erni Malape, Andi Akhmad, dan Muh. Rivaldi.
Hadir juga Dinas Perhubungan dan Manajemen PLN Malili.

( Son/***)

Baca Lainnya

Tidak Ada Pembatalan, LKPM PT KITLT Lancar, Malah Diundang Rapat Bersama Kementerian Investasi

29 Juni 2025 - 05:55 WITA

DPRD Siap Tambah Anggaran Dishub Jadi 6 M Agar Seluruh Desa Di Lutim Mandi Cahaya Di Malam Hari

28 Juni 2025 - 04:34 WITA

Kedatuan Luwu Hadiri Pemasangan Patok. PT KITLT Siap Beroperasi

27 Juni 2025 - 10:42 WITA

Trending di BERITA