OKSON, LUWU TIMUR – Universitas Andi Djemma (Unanda) menegaskan komitmennya sebagai universitas unggul dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi berbasis kearifan lokal melalui aksi nyata konservasi lingkungan.
Bersama PT Vale Indonesia Tbk (PTVI), Unanda menggelar kegiatan bertema “Tanam Pohon untuk Kehidupan” di Taman Kehati Sawerigading Wallacea, Sorowako, Sabtu (29/11), dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia 2025.
Kegiatan ini melibatkan ratusan mahasiswa KKN Tematik Unanda dan mengusung tema Mitigasi Bencana melalui Pendekatan Konservasi.
Tidak hanya penanaman pohon, acara juga menghadirkan Talk Show Interaktif, Kampanye Edukasi, Quiz, dan Pembagian Bibit Pohon.
Narasumber utama, Rizki Pratiwi dari tim lingkungan PTVI, memaparkan praktik konservasi dan keberlanjutan yang diterapkan perusahaan.
Sinergi Kampus–Industri untuk Keberlanjutan
Unanda telah menjalin MoU dengan PTVI sebagai bentuk sinergi strategis untuk mendorong keberlanjutan bersama.
Dalam kolaborasi ini, Unanda menyediakan basis akademik dan riset untuk pengembangan kapasitas generasi muda, sementara PTVI menghadirkan pengalaman dan praktik terbaik dalam pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
“Sinergi kampus–industri seperti ini adalah langkah konkret untuk memperluas kontribusi Unanda dan PTVI dalam membangun masyarakat yang peduli lingkungan dan siap menghadapi tantangan pembangunan berkelanjutan,” ujar Suardi, Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unanda.
Kolaborasi ini tidak hanya mendukung konservasi dan mitigasi bencana, tetapi juga memperkuat visi bersama: menciptakan ekosistem yang tangguh, masyarakat yang berdaya, dan pembangunan berkelanjutan di Luwu Raya.
Edukasi Lapangan dan Penguatan Soft Skill
Mahasiswa Unanda mendapat kesempatan belajar langsung mengenai pengelolaan lingkungan, konservasi keanekaragaman hayati, hingga langkah pengurangan emisi karbon yang dilakukan PTVI.
Mereka menerima bibit untuk penghijauan di lokasi KKN masing-masing.
Menurut Laode Muhammad Ichman, perwakilan PTVI:
“Kami ingin menghadirkan ruang belajar lapangan bagi mahasiswa agar memahami secara langsung bagaimana prinsip keberlanjutan, reklamasi, dan konservasi diterapkan di industri pertambangan. Kolaborasi ini bukan hanya menanam pohon, tetapi menanam kesadaran ekologis dan membentuk agen perubahan di desa-desa lokasi KKN,” ujarnya.
Melalui keterlibatan ini, mahasiswa tidak hanya mengimplementasikan teori dari bangku kuliah, tetapi juga mengembangkan soft skill seperti kepemimpinan, komunikasi, dan kerja sama.
Komitmen Keberlanjutan
PTVI memperkenalkan pengelolaan Taman Kehati Sawerigading Wallacea, fasilitas konservasi terpadu dengan area terkelola 15 hektare dan pengembangan hingga 60 hektare, serta Pusat Persemaian berkapasitas 750 ribu bibit per tahun untuk mendukung revegetasi.
Selain itu, PTVI menegaskan penggunaan energi bersih berbasis tenaga air sebagai fondasi operasional rendah emisi.
Mitigasi teknis yang direkomendasikan dalam kegiatan ini mencakup penanaman pohon, pembentukan Desa Tangguh Bencana, dan penguatan sistem peringatan dini.
Kolaborasi ini diharapkan menciptakan keberlanjutan program pasca kegiatan, sehingga edukasi mitigasi bencana dan aksi konservasi terus berjalan dan memberikan dampak nyata bagi lingkungan dan sosial di Luwu Timur. (Oks/***)
