Menu

Mode Gelap
Budiman Bahagia Penghargaan WTPnya Diterima Ibas. Berpesan Semoga Tradisi WTP Ini Dipertahankan Kurban Enam Ekor Sapi, PT CLM Berharap Idul Adha Tahun Ini Akan Jadi Titik Balik Peradaban Mushalla Yang Dibangun PT CLM Di SD 221 Malili Sudah Dimanfaatkan Siswa KONI Luwu Timur Buka Pendaftaran Calon Ketua, Ini Persyaratannya Hargai Bumi, Kolaborasi PT Vale dan Kementerian LHK Komitmen Akhiri Sampah Plastik Terima SK P3K, Ramai – Ramai Ucapkan Terimakasih Buat Budiman – Akbar. Janji kerja Dengan Baik

BERITA

Satu Jam Yang Menegangkan Di Perairan Teluk Bone


					Satu Jam Yang Menegangkan Di Perairan Teluk Bone Perbesar

OKSon, Luwu Timur, Sebuah pengalaman yang tak bisa dilupakan di minggu kedua September 2023 adalah menyusuri pesisir pantai Teluk Bone bersama Budiman Bupati Luwu Timur. Karena perjalanannya sangat menegangkan sampai – sampai ada penumpang yang jera tak mau ikut lagi jika ada yang kedua kalinya.

Pada Jumat Pagi, ( 08/9/2023) sekitar pukul 07:17 Wita, Tiga buah speedboat bertolak dari sebuah Sungai depan SPBU Malili menuju Kecamatan Wotu.

Misi yang dibawa dalam penyusuran pesisir Teluk Bone ini adalah melihat kondisi dan potensi ekonomi daerah pesisir serta melakukan peletakan batu pertama pembangunan Kantor Desa Lampenai di Wotu.

Pada pagi itu Bupati Lutim memilih naik di speedboad berwarna merah putih, dengan postur kapal ramping dan sedikit lancip.

Sejatinya speed tersebut bisa membawa penumpang sebanyak 15 Orang namun saat itu hanya dibatasi 8 Orang saja. Di belakangnya terpasang sebuah mesin gantung berkekuatan 85 PK.

Mereka yang ikut satu kapal dengan bupati antara lain Kadis PU, Syahmuddin, Kadis Kelautan Alimuddin Nasir, Kepala Kesbangpol Guntur Hafid, Ketua Laskar Semut Bang Yus, Kapten Pendamping Mahaseng, Hendra fotografer Kominfo dan dua wartawan, Acok Nasrun dan Son Rahim.

Dalam penyusuran tersebut Kendali perjalanan sepenuhnya diambil alih Bupati Luwu Timur. Dibelakangnya ikut mengawal speedboat milik Dinas Perhubungan dan speedboat milik Dinas Kelautan.

Tak mau berlama – lama di sungai Malili, Bupati langsung ngegas, meski dalam kecepatan tinggi para penumpang didalamnya masih nyaman – nyaman saja, maklum Sungai Malili tidak berombak.

Sekitar 15 menit speedboat yang dinakhodai Bupati Lutim sudah tiba di muara sungai Malili. Perlahan tapi pasti hantaman ombak Laut Teluk Bone ke lambung kapal mulai dirasakan.

Bukannya melambat, Bupati malah semakin menambah kecepatan speedboat, hempasan lambung kapal juga makin keras dirasakan.

Satu persatu penumpang mulai mencari pegangan untuk digengam sekuat mungkin. Sebab hempasan itu membuat hati dilanda rasa was – was.

Beberapa kali speedboat harus zig – zag tajam menghindari budi daya rumput laut milik warga. Jelas terlihat sepanjang pantai mulai Malili sampai ke Wotu terdapat hamparan rumput laut yang seakan tak ada putusnya.

Kondisi ini juga membuat nakhoda harus memutar haluan menjauh agak ketengah laut agar tidak merusak rumput laut milik warga.

Ternyata makin jauh ketengah laut penumpang dibelakang nakhoda makin tidak nyaman. Hempasan yang keras menimbulkan bunyi seolah kapal mau pecah.

Sang Nakhoda Bupati Lutim terlihat menikmati perjalanan itu, ia terlihat sangat percaya diri, sesekali ia menoleh kebelakang sambil tertawa seraya berkata. ” Tenang jangan panik. ” Ujarnya.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan penumpang dibelakangnya, raut wajah pucat tidak bisa disembunyikan lagi. Hanya satu doa semoga cepat tiba di tujuan.

Syahmuddin sangking tegangnya mendadak merasakan lapar. Tatapan matanya sudah mulai pasrah, itu pertanda gejala mabuk laut mulai melanda dirinya. ” Tiba – tiba lapar ka” Ujar Syahmuddin.

Guntur Hafid, saat mengalami hempasan keras dilambung speedboat buru – buru meraih baju pelampung. Mungkin itu cara dia untuk menjaga jika terjadi kemungkinan terburuk dalam perjalanan ke Wotu.

Bang Yus Ketua Laskar Semut, secara refleks mengeluarkan jurus karena mengira dinding speedboat disandarinya terbongkar ketika menghantam gelombang. Ia juga terlihat tegang, perasaannya baru nyaman setelah melihat mercu suar kedua telah dilewati.

Demikian juga dengan Acok Nasrun, tak kuasa lagi ia menyimpan rasa tegang dan khawatirnya setelah tubuhnya berkali – kali diguncang ombak dilaut.
” Nanti kalau balik ke Malili, biar mi ka naik ojek saja deh. Tidak mau ka naik speed lagi.” Ujarnya.

Rasa tegang yang terakhir yang diberikan bupati saat melaju kencang tiba – tiba ia membuka jendela dek kapal yang berada diatas kepalanya. Saat jendela terbuka spontan menimbulkan bunyi yang keras. Hal itu fikira dek speedboat yang terbongkar akibat tekanan angin.

Karena yang mengemudikan speedboat sosok yang berpengalaman, satu jam perjalanan yang penuh ketegangan dan mencekam ini berakhir dengan indah. Semuanya ABK bisa tersenyum sumringah karena selamat sampai di Pelabuhan Wotu.

Di pelabuhan Wotu, Bupati Lutim dan rombongannya disambut hangat warga setempat. ( OKSon/***)

Baca Lainnya

Budiman Bahagia Penghargaan WTPnya Diterima Ibas. Berpesan Semoga Tradisi WTP Ini Dipertahankan

7 Juni 2025 - 02:57 WITA

Kurban Enam Ekor Sapi, PT CLM Berharap Idul Adha Tahun Ini Akan Jadi Titik Balik Peradaban

6 Juni 2025 - 12:31 WITA

Mushalla Yang Dibangun PT CLM Di SD 221 Malili Sudah Dimanfaatkan Siswa

3 Juni 2025 - 07:50 WITA

Trending di BERITA