Menu

Mode Gelap
Budiman Bahagia Penghargaan WTPnya Diterima Ibas. Berpesan Semoga Tradisi WTP Ini Dipertahankan Kurban Enam Ekor Sapi, PT CLM Berharap Idul Adha Tahun Ini Akan Jadi Titik Balik Peradaban Mushalla Yang Dibangun PT CLM Di SD 221 Malili Sudah Dimanfaatkan Siswa KONI Luwu Timur Buka Pendaftaran Calon Ketua, Ini Persyaratannya Hargai Bumi, Kolaborasi PT Vale dan Kementerian LHK Komitmen Akhiri Sampah Plastik Terima SK P3K, Ramai – Ramai Ucapkan Terimakasih Buat Budiman – Akbar. Janji kerja Dengan Baik

BERITA

Sampah Kayu di Sungai Malili Bukan Dari CLM, Tapi Kiriman Dari Larui Sultra


					Sampah Kayu di Sungai Malili Bukan Dari CLM, Tapi Kiriman Dari Larui Sultra Perbesar

OKSON, LUWU TIMUR,-   Hasil investigasi Dinas Lingkungan Hidup, dan PT Citra Lampia Mandiri, menyimpulkan, banyaknya material kayu yang hanyut disungai Malili bukan berasal dari Pertambangan PT CLM. Melainkan kiriman dari Larui Sulawesi Tenggara karena disana sementara terjadi Banjir.

” Kita sudah melakukan investigasi sampai di batas sulawesi Tenggara, mendapati di Larui Sulawesi Tenggara sedang terjadi Banjir Bandang. Sungai Larui ini terhubung dengan sungai Pongkeru,sehingga sampah kayu yang terbawa air tersebut sampai ke sungai Malili karena berada di Hilirnya. Jadi sampah kayu ini bukan dari areal PT CLM, melainkan kiriman dari Larui Sulawesi Tenggara.” Ungkap Andi Makarakka. Sabtu ( 24/02/2024 )

Menurut Andi Makarakka, warga Malili jangan mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas yang ingin mengadu domba antara warga dan PT CLM .  Karena saat ini di wilayah hulu sungai Pongkeru utamanya daerah Sulawesi Tenggara sedang terjadi pembukaan lahan tambang. Sehingga wajar saja ketika didera huja lebat terjadi banjir bandang yang menghanyutkan material sampah kayu sampai ke Luwu Timur.

Lanjut dikatakannya,  banjir kali ini tidak seperti biasanya. Banjir dengan warna air seperti warna lempung (tidak merah) dan membawa material kayu mulai pagi sampai siang, merupakan banjir kiriman dari hulu sungai Pongkeru yang masuk wilayah Sulawesi Tenggara.

Selain itu saat melalukan investigasi , masyarakat di Desa Larui, Kecamatan Tolala, Provinsi Sulawesi Tenggara, juga mengakui telah terjadi banjir besar pada tanggal 22 Februari malam yang menyapu dan membawa semua material di bantaran Sungai.

“Saya juga sudah melihat video banjir yang dikirim oleh Kepala Desa Larui melalui Tim DLH Lutim, warna air luapan banjir persis sama dengan yang didapatkan di sungai Pongkeru Dusun Labose Desa Pongkeru yaitu mirip warna lempung berlumpur,” terang Andi Makkaraka. jelas bukan dari areal tambang CLM . Tutupnya.  (son/***)

BERITA

Sampah Kayu di Sungai Malili Bukan Dari CLM, Tapi Kiriman Dari Larui Sultra


					Sampah Kayu di Sungai Malili Bukan Dari CLM, Tapi Kiriman Dari Larui Sultra Perbesar

OKSON, LUWU TIMUR,-   Hasil investigasi Dinas Lingkungan Hidup, dan PT Citra Lampia Mandiri, menyimpulkan, banyaknya material kayu yang hanyut disungai Malili bukan berasal dari Pertambangan PT CLM. Melainkan kiriman dari Larui Sulawesi Tenggara karena disana sementara terjadi Banjir.

” Kita sudah melakukan investigasi sampai di batas sulawesi Tenggara, mendapati di Larui Sulawesi Tenggara sedang terjadi Banjir Bandang. Sungai Larui ini terhubung dengan sungai Pongkeru,sehingga sampah kayu yang terbawa air tersebut sampai ke sungai Malili karena berada di Hilirnya. Jadi sampah kayu ini bukan dari areal PT CLM, melainkan kiriman dari Larui Sulawesi Tenggara.” Ungkap Andi Makarakka. Sabtu ( 24/02/2024 )

Menurut Andi Makarakka, warga Malili jangan mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas yang ingin mengadu domba antara warga dan PT CLM .  Karena saat ini di wilayah hulu sungai Pongkeru utamanya daerah Sulawesi Tenggara sedang terjadi pembukaan lahan tambang. Sehingga wajar saja ketika didera huja lebat terjadi banjir bandang yang menghanyutkan material sampah kayu sampai ke Luwu Timur.

Lanjut dikatakannya,  banjir kali ini tidak seperti biasanya. Banjir dengan warna air seperti warna lempung (tidak merah) dan membawa material kayu mulai pagi sampai siang, merupakan banjir kiriman dari hulu sungai Pongkeru yang masuk wilayah Sulawesi Tenggara.

Selain itu saat melalukan investigasi , masyarakat di Desa Larui, Kecamatan Tolala, Provinsi Sulawesi Tenggara, juga mengakui telah terjadi banjir besar pada tanggal 22 Februari malam yang menyapu dan membawa semua material di bantaran Sungai.

“Saya juga sudah melihat video banjir yang dikirim oleh Kepala Desa Larui melalui Tim DLH Lutim, warna air luapan banjir persis sama dengan yang didapatkan di sungai Pongkeru Dusun Labose Desa Pongkeru yaitu mirip warna lempung berlumpur,” terang Andi Makkaraka. jelas bukan dari areal tambang CLM . Tutupnya.  (son/***)

Baca Lainnya

Budiman Bahagia Penghargaan WTPnya Diterima Ibas. Berpesan Semoga Tradisi WTP Ini Dipertahankan

7 Juni 2025 - 02:57 WITA

Kurban Enam Ekor Sapi, PT CLM Berharap Idul Adha Tahun Ini Akan Jadi Titik Balik Peradaban

6 Juni 2025 - 12:31 WITA

Mushalla Yang Dibangun PT CLM Di SD 221 Malili Sudah Dimanfaatkan Siswa

3 Juni 2025 - 07:50 WITA

Trending di BERITA