Menu

Mode Gelap
Beredar “ SURAT CINTA UNTUK PAK IBAS”, Begini Bunyinya Erick Estrada : PT Trakindo Harus Adil Dengan Karyawannya, Semua Harus Dapat Tunjangan Perumahan Ketua Fraksi PDIP : Kami Sudah Berikan Dukungan Politik Terhadap KEB Tarengge, Selanjutnya Tugas Bupati Pertajam Lobinya Progres KITLT Makin Baik, Pastikan Lahan Warga Dan Keluarga Tetap Diganti Rugi Pembahasan KEB Tarengge Kian Menarik, Anggota Dewan Beda Visi PT CLM Salurkan Ratusan Tempat Sampah Ke Desa Puncak Indah

BERITA

Beredar “ SURAT CINTA UNTUK PAK IBAS”, Begini Bunyinya


					Beredar “ SURAT CINTA UNTUK PAK IBAS”, Begini Bunyinya Perbesar

OKSON, LUWU TIMUR – Dunia politik Luwu Timur kembali memanas. Kali ini bukan karena aksi demonstrasi di jalanan, melainkan karena beredarnya sebuah tulisan tajam bernada satir yang diberi judul “Surat Cinta untuk Pak Ibas”. Surat tersebut menyebar cepat di berbagai platform media sosial dan grup percakapan warga sejak Selasa, 8 Juli 2025.

Ditulis dengan gaya puitis namun menyengat, surat itu menyuarakan kekecewaan mendalam atas tindakan Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam (Pak Ibas), yang memecat seorang tokoh senior Partai NasDem sekaligus anggota DPRD Luwu Timur, H. Siddiq BM. Langkah pemecatan ini rupanya memantik gelombang emosi publik, terutama dari kalangan yang selama ini menjadi saksi perjalanan politik keduanya.

Di dalam surat itu, Pak Ibas digambarkan sebagai seseorang yang kini duduk nyaman di kursi kekuasaan, namun perlahan mulai melupakan para pejuang yang dahulu setia berada di sisinya. Diksi-diksi seperti “kursi empuk dan berkilau” serta “selembar kertas yang lebih tajam dari pisau” menggambarkan ironi antara euforia kekuasaan dan pengkhianatan terhadap kawan seperjuangan.

Salah satu kutipan paling menohok dalam surat tersebut menyebut:
“Bapak boleh saja merasa benar. Boleh saja merasa berhak. Tapi rakyat tahu, sikap itu bukan sikap pemimpin yang bijak.”

Tak hanya itu, surat tersebut juga menyisipkan kutipan dari Abraham Lincoln yang berbunyi:
“Jika Anda ingin menguji watak seseorang, berilah dia kekuasaan.” seakan menjadi pengingat bahwa kekuasaan sejatinya adalah ujian, bukan sekadar pencapaian.

Berikut bunyi “Surat Cinta Untuk Pak Ibas”

SURAT CINTA UNTUK PAK IBAS

Pak Ibas,

Di tengah kekuasaan yang bapak nikmati. Kami hanya ingin Bapak tahu bahwa ada ribuan pasang mata yang menonton bagaimana kekuasaan bisa mengubah manusia.

Hari ini, Bapak sudah duduk manis di kursi Bupati. Sebuah kursi yang tinggi, empuk, dan berkilau, tempat semua orang berlomba-lomba untuk mendekat. Tapi di bawah kursi itu, ada banyak cerita. Ada keringat orang-orang yang dulu setia mendampingi, saat belum menjadi siapa-siapa. Ada tangan-tangan yang membantu mengangkat naik ke atas panggung kekuasaan sekalipun itu diwarnai dinamika internal.

Partai NasDem itu ibarat kapal besar yang dulu Bapak pilih untuk berlayar. Kapal yang sering dihantam badai omongan, diterjang ombak persaingan, dan diguncang angin politik yang tak pernah tenang. Tapi kapal itu tak pernah karam. Karena bukan hanya nakhodanya yang bekerja. Karena ada awak yang rela berjaga siang malam. Ada orang-orang yang lebih memilih menahan dingin dan lapar, ketimbang membiarkan kapal itu karam di tengah laut.

Salah satu awak itu bernama H. Siddiq BM. Namanya tak asing. Bapak pasti ingat bagaimana ia ikut mengikat tali layar, menambal lambung kapal yang bocor, memanggul beban, menahan tali layar hingga tangan penuh luka dan berdiri di samping Bapak dalam tiap pertarungan politik yanh anda lewati. Bukan sehari dua hari. Tapi bertahun-tahun hingga kini.

Sampai pada akhirnya, kapal itu merapat ke pelabuhan kemenangan. Kursi Bupati berhasil Bapak duduki. Nama Pak Ibas dielu-elukan. Foto Bapak terpampang di mana-mana. Tapi rupanya, setelah semua tepuk tangan itu, sesuatu telah berubah.

Entah karena kuasa, entah karena lupa daratan, Bapak meneken surat pemecatan yang isinya mengusir Siddiq BM dari DPRD dan memecatnya dari partai NasDem. Hanya selembar kertas. Tapi nilainya lebih tajam dari pisau. Karena yang Bapak potong bukan sekadar jabatan, tapi harga diri dan persahabatan.

Pak Ibas, banyak rakyat yang terhenyak. Rakyat bertanya dalam hati: apakah kekuasaan benar-benar membuat orang lupa siapa yang dulu menopangnya? Apakah begitu mudah bagi Pak Ibas mencampakkan orang yang dulu berpeluh bersama, hanya karena sekarang Bapak sudah merasa cukup kuat berdiri sendiri?

Surat pemecatan itu, Pak Ibas, adalah tanda bahwa Bapak lebih memilih jalan kekuasaan yang memutus masa depan orang yang pernah berjuang bersama anda. Bapak boleh saja merasa benar. Boleh saja merasa berhak. Tapi rakyat tahu, sikap itu bukan sikap pemimpin yang bijak.

Kekuasaan itu bukan milik abadi. Hari ini Bapak berada di puncak. Besok, belum tentu. Karena rakyat yang dulu mendukung bisa juga berubah menjadi orang-orang yang diam-diam menggerakkan ombak perubahan.

“Hampir semua orang sanggup bertahan dalam kesulitan. Tetapi jika Anda ingin menguji watak seseorang, berilah dia kekuasaan.”

Abraham Lincoln

Hari ini, watak Bapak sedang diuji. Dan kami sedih melihat bagaimana Bapak menjawab ujian itu dengan cara menyingkirkan seorang kawan lama.

Bapak bisa saja mengira bahwa rakyat akan cepat lupa. Tapi percayalah, luka hati tidak semudah itu sembuh. Kami ingat siapa yang menodai Harga diri, kami juga ingat siapa yang lupa diri.

Pak Ibas, politik seharusnya bukan tentang siapa yang paling berkuasa, tapi siapa yang paling mau berterima kasih. Bapak boleh duduk di singgasana, tapi singgasana yang dibangun di atas kursi kepongahan, cepat atau lambat akan retak.

Semoga Bapak mau merenung, sebelum kapal yang dulu berlayar bersama akhirnya tenggelam karena nakhodanya merasa tidak butuh awak lagi.

Dengan rasa hormat yang kini bercampur kecewa, kami atas nama masyarakat Luwu Timur bersama Siddiq BM.

Luwu Timur, Selasa 8 Juli 2025
#TEGUHMENGEMBANAMANAH
#RAKYATBERSATU
#TAKTERKALAHKAN

(Okson/***)

Baca Lainnya

Erick Estrada : PT Trakindo Harus Adil Dengan Karyawannya, Semua Harus Dapat Tunjangan Perumahan

7 Juli 2025 - 13:35 WITA

Ketua Fraksi PDIP : Kami Sudah Berikan Dukungan Politik Terhadap KEB Tarengge, Selanjutnya Tugas Bupati Pertajam Lobinya

4 Juli 2025 - 04:56 WITA

Progres KITLT Makin Baik, Pastikan Lahan Warga Dan Keluarga Tetap Diganti Rugi

2 Juli 2025 - 15:23 WITA

Trending di BERITA