OKSON, LUWU TIMUR, – Perlahan tapi pasti Agrowisata Ponda’ta yang berada di Desa Tabarano Kecamatan Wasuponda Luwu Timur akan menjadi sentra perekonomian produktip.
Beberapa produk turunan berbahan nanas akan di olah menjadi barang – barang yang bernilai ekonomis.
Setelah sukses memproduksi dodol nanas, kini PT Vale akan meningkatkan lagi pendampingannya mengolah limbah daun nanas menjadi paper bag dan serat daun nanas menjadi bahan tenunan yang benilai tinggi.
” Saat ini kita sudah memberikan pelatihan kepada anggota kelompok agar mereka bisa mengolah limbah daun nanas itu menjadi paper bag dan serat daunnya diolah menjadi benang untuk ditenun. ” Ungkap Sainab Husain Paragay
Senior coordinator PTPM Livelihood, ( 22/10/2025)
Sainab menjelaskan, dengan melihat ketersediaan bahan baku nanas yang sudah tumbuh dengan baik, ia meyakini bisa memproduksi paper bag dan pengolahan serat nanas jadi bahan tenunan bisa direalisasikan.
Jika sebelumnya nanas yang ditanam mencapai 15 Ribu pohon, sekarang jumlahnya sudah bertambah menjadi 30 Ribu pohon dengan luas lahan Lima Hektar.
Untuk menjaga agar tetap ramah lingkungan perawatannya tetap menggunakan pupuk organik.
Fasilitas pendukungnya yang sudah dibangun antara lain, membangun sebuah rumah kompos dan rumah Ulat Magot. Pengembang biakan ulat magot dilakukan dengan memanfaatkan sampah masyarakat termasuk kulit buah nanas itu sendiri.
Tak hanya itu untuk menjamin ketersediaan bibit nanas yang baik, pihaknya sudah pula membangun tempat pembibitan atau nursery. Di nursery inilah semua tunas nanas yang terbaik di bibit,
” Jadi harapannya dengan adanya nursery kita tidak lagi membeli bibit nenas dari luar daerah lagi, cukup menggunakan bibit yang dikembang biakkan di nursery. ” Ujar Sainab
Ia menilai, selama kurang lebih dua tahun berjalan, perkembangan agrowisata ponda’ta ini cukup positip, untuk itu tahun depan rencananya akan menambah lagi luas lahannya menjadi enam hektar.
Perkembangan produk turunannya yang sudah diproduksi juga mendapat sambutan positip di masyarakat.
Dodol nanas, asinan nanas, sirup nanas dan selai nanas ini sudah bisa diproduksi anggota kelompok. Produk turunan terbaru adalah Dodol Nanas, produk ini banyak yang minat karena hanya ada di Luwu Timur. ” cuma produksinya masih terbatas, karena izin hak patennya sementara di urus termasuk label halalnya juga sementara dalam pengurusan. ” Jelas Sainab.
Langkah besar yang sementara di riset saat ini adalah pemanfaatan limbah daun nanas. Untuk mengarah kesana PT Vale sudah melakukan pelatihan buat anggota kelompok. Rencananya limbah daun nanas ini akan diolah menjadi paper bag. Sedangkan serat daun nanas itu akan diolah menjadi bahan tenunan.
” Dengan dukungan penuh dari masyarakat dan perusahaan kami yakin rencana itu akan terwujud.
Doakan semoga itu bisa membawa berkah berkali lipat bagi anggota kelompok. ” Tutupnya . ( oks/***)






