Menu

Mode Gelap
Finalisasi RPJMD Selesai, Program Ibas – Puspa Sangat Tidak Adil Beredar “ SURAT CINTA UNTUK PAK IBAS”, Begini Bunyinya Erick Estrada : PT Trakindo Harus Adil Dengan Karyawannya, Semua Harus Dapat Tunjangan Perumahan Ketua Fraksi PDIP : Kami Sudah Berikan Dukungan Politik Terhadap KEB Tarengge, Selanjutnya Tugas Bupati Pertajam Lobinya Progres KITLT Makin Baik, Pastikan Lahan Warga Dan Keluarga Tetap Diganti Rugi Pembahasan KEB Tarengge Kian Menarik, Anggota Dewan Beda Visi

BERITA

Pembahasan KEB Tarengge Kian Menarik, Anggota Dewan Beda Visi


					Pembahasan KEB Tarengge Kian Menarik, Anggota Dewan Beda Visi Perbesar

OKSON, LUWU TIMUR, – Dinamika pembahasan Kawasan Ekonomi Baru ( KEB ) Tarengge kian menarik di Pansus RPJMD Lutim. Di kalangan anggota dewan punya pendapat yang berbeda, ada yang menyarankan rencana itu jangan asal – asalan, harus melalui study kelayakan dan riset yang komprehensif agar pembangunannya membawa manfaat berkelanjutan.

Ada pula anggota dewan yang menginginkan dia harus cepat karena pak bupati saat ini larinya 180, yang tidak bisa ikut akan lewat. Minta semua pikiran harus dipusatkan di rencana kawasan ekonomi baru ini. Dan ada pula yang lupa identitasnya sebagai wakil rakyat yang memilihnya, bertindak sebagai perpanjangan lidah bupati. Menjadi penerima dan pencatat semua masukan sesama anggota dewan untuk dipersembahkan ke bupati supaya terlihat baik dimata bupati saja.

Beginilah kondisi di Pansus RPJMD saat ini yang harus diketahui publik ketika membahas 113 program Ibas – Puspa. Entah ini sebuah kemunduran atau kemajuan yang terjadi di DPRD Lutim saat ini yang jelas hal seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.

Mahading, anggota DPRD Fraksi PDIP, dalam Rapat Pansus RPJMD, Selasa ( 01/07/2025). Meminta pembangunan Kawasan Ekonomi Baru di Tarengge ini jangan terburu – buru, begitu direncanakan langsung mau jadi. Dia harus melalui kajian yang mendalam agar membawa asas manfaat yang bekelanjutan.

Menurut Mahading, banyak bukti pembangunan yang terbengkalai di Lutim karena kurangnya kajian , contoh pembangunan pasar, pembangunan pabrik rumput laut.

Kita memilih Tarengge sebagai wilayah pengembangan ekonomi baru itu harus kuat risetnya.
“Saya menegaskan ini bukan untuk menghambat rencana pembangunan kawasa ekonomi baru ini. PDIP inginkan rencana ini berjalan sempurna sehingga perlu ada penajaman. ” Ungkap Mahading.

Lanjut disampaikannya, Pembangunan kawasan ekonomi tarengge ini harus memiliki supporting yang banyak, kita butuh supporting kawasan lainnya yang bisa saling terintegrasi. Kawasan ekonomi baru tarengge ini tidak bisa jalan jika dia berjalan dengan ekslusive.

Untuk itu kita jangan terburu nafsu dan cepat bangga dengan rencana ini, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi kedepan ini. Untuk itu perencanaan kawasan ekonomi baru di Tarengge ini harus didahului dengan riset yang dalam, sehingga arah pembangunan ini terarah, bisa diukur satu hingga sepuluh tahun kedepan.

” Kalau perlu satu tahun ini kita fokus untuk khusus study saja, pengembangan kawasan ekonomi ini tidak perlu ujug – ujug, asal dianggap bagus langsung mau dibangun.Tidak begitulah, ” kata Mahading.

Bayangan kita, lima tahun kedepan kawasan ekonomi baru tarengge ini sudah terbangun logistik indomaret untuk kawasan indonesia untuk wilayah Sultra, Sulteng dan sulut. Sepuluh tahun kedepan masyarakat Lutim yang ingin berbelanja tidak perlu lagi ke Makassar, karena kebutuhannya sudah tersedia di kawasan ekonomi baru ini. Atau bisa juga lima tahun kedepan kebutuhan telur untuk Sultra sudah bisa dipasok dari Kawasan Ekomi Tarengge.

Di kawasan ekonomi baru ini jangan pula ada dipikiran kita produk UMKM yang akan di jual itu melulu produk Keripik dan kerupuk. Kalau bisa kita melangkah lebih dari itu, seperti di China sana UMKM nya buat HP. Kenapa kita tidak mencoba seperti itu.

” Inilah bayangan kita. Jadi saran saya setahun ini kita fokus dulu pada riset yang mendalam dengan melibatkan banyak orang. ” Kata Mahading.

Muh. Nur. Mengemukakan, persoalan yang berat nanti adalah pembebasan lahannya, ia menyarankan agar bagian hukum pemkab Lutim mempelajari lebih dalam undang – undangnya terkait pelepasan HGU.

Kita sekarang sudah punya RTRW, berarti ada perubahan tentang tata ruang yang ada disana. Artinya kita bisa memohon untuk pembebasan lahan disana.

” Tentulah pelepasannya ada kompensasi yang adil, untuk itu kita harus punya tim yang kuat juga. ” Tandas Muh.Nur.

Aripin , kawasan ekonomi Tarengge ini patut kita dukung sepenuhnya, saya ingin menyampaikan kepada Bapelitbangda, bahwa dengan masuknya perioritas ini maka pusatkan pembangunan di Tarengge. Kalau sudah terbangun kawasan ekonomi baru ditarengge tentu akan sendirinya tumbuh penopang – penopang , apa lagi ditopang dengan program bupati 2 Miliar perdesa sesuai dengan potensi desanya.

Di kawasan ini nantinya semua produksi UMKM kita akan ada dijual di sana. Karena 2 Miliar perdesa nanti yang akan menopang kawasan ini.

Muh, Iwan anggota Dewan dari Nasdem, mengatakan, visi misi ini tidak semudah membalikkan telapak tangan dan butuh perencanaan matang, saya tidak mengatakan bahwa tahun ini.

Perencanaan ini mungkin saja terealisasi secara ini, bukan sempurna, karena tuhan yang maha kuasa saja yang maha sempurna. Tapi ini semua untuk menuju Luwu Timur Juara.

” Jadi Saya mengucapkan terimakasih banyak saudara saya Mahading dan kakak Cici, apa yang disampaikan sebagai masukan , kenapa saya serius tadi mendengar masukan – masukan bapak, jujur saya mengatakan bahwa beliau bapak bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam yang sudah betul – betul mencanangkan dan merencanakan, sehingga dia sampaikan ke saya dikala ada teman – teman memberikan masukan – masukan, itu kita catat baik, sebagai upaya – upaya kita kedepan bagaimana mengatur strategis, dan jujur saya menyampaikan sekali lagi bahwa cita – cita beliau ini insya Allah dan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. ” Papar Muh. Iwan

Prima Eyza Purnama Politisi Perempuan dari PKS yang kian bersinar di DPRD Lutim, selaku sekretaris Pansus RPJMD ia menyampaikan, Titik tekannya dalam pembahasan ini adalah
sebagaimana yang disampaikan ibu Nadiya dari Bapelitbangda, agar betul – betul sudah mengerucutkan tentang forsi – forsi dari dinas terkait untuk mewujudkan perannya di kawasan ekonomi baru di tarengge ini.

” Karena ini akan melibatkan banyak sektor, ada PUPR, ada Koperindag, Dishub, DLH, maka peran OPD ini yang harus diperjelas. ” Ujarnya.

Kemudian tidak boleh tidak, pembangunan kawasan ekonomi baru ini harus melalui study kelayakan atau kajian riset yang komprehensip tentang konsep yang akan kita kerjakan untuk mewujudkan kawasan ekonomi tarengge ini beserta seluruh sektor pengembangannya.

Sarkawi, sebelum kita jauh melangkah, perlu kiranya dalam rapat ini kita diberikan gambarannya ini berapa anggaran awal yang dibutuhkan untuk pembangunan kawasan ini.

Nadiya dari Bappelitbangda menjelaskan estimasi anggarannya untuk tahap awal ini 200 Juta. Karena 2026 ini baru buat perekayasaan dokumen perencanaannya,

” Mungkin nanti kita akan lama bergelut di pembebasan lahan. Jadi target kita satu periode ini itu dulu yang kita fokus pembebasan lahannya. ” Tutup Nadiya. ( son/***)

 

 

 

 

 

 

Baca Lainnya

Finalisasi RPJMD Selesai, Program Ibas – Puspa Sangat Tidak Adil

8 Juli 2025 - 12:48 WITA

Beredar “ SURAT CINTA UNTUK PAK IBAS”, Begini Bunyinya

8 Juli 2025 - 00:54 WITA

Erick Estrada : PT Trakindo Harus Adil Dengan Karyawannya, Semua Harus Dapat Tunjangan Perumahan

7 Juli 2025 - 13:35 WITA

Trending di BERITA