OKSon,Luwu Timur,- Manajemen Perumdam Waemami, Luwu Timur terpaksa menerapkan kebijakan distribusi air secara bergiliran. Menyusul makin menyusutnya persediaan air baku. Demikian disampaikan Sekretaris Perumdam Waemami Soenandar Latief. Rabu (30/08/2023).
Menurut Soenandar Latief, Sehubungan dengan terjadinya kemarau yang menyebabkan kekeringan yang berdampak pada turunnya debit air permukaan sungai pada posisi intake pada masing-masing sumber air baku pada wilayah kerja palayanan Perumda air minum Waemami Kabupaten Luwu Timur.
Akibat kekeringan tersebut boleh jadi semakin parah dan dipicu oleh dampak El Nino, karena menurut teori El Nino dapat menyebabkan serangkaian anomali cuaca, termasuk kekeringan, banjir, dan badai hebat.
Daerah yang biasanya mengalami kondisi basah dapat mengalami periode kering yang berkepanjangan, sedangkan daerah kering dapat tergenang oleh curah hujan yang berlebihan.

Dan boleh jadi yang terdampak pada wilayah Kabupaten Luwu Timur ini akibat El Nino karena kekeringan sebab kondisi kurang lebih 15 hari ini tidak ada hujan yang menyebabkan kondisi air baku mengalami penurunan debit.
Akibat kondisi semakin berkurangnya air baku tersebut Perumda air minum Waemami melakukan kebijakan pelayanan distribusi air secara bergilir pada setiap zona layanan khususnya di Desa Puncak Indah, Desa Ussu, Kota Malili dan sekitarnya, termasuk di Wilayah IKK pelayanan IPA Kecamatan Angkona, Tomoni, Mangkutana dan Burau.
” Untuk kondisi intake lawape sudah hampir nampak punggung atas pipa strainernya. Kondisi intake lawape 3 yang masih bertahan, rencana secepatnya tim teknik akan melakukan perubahan interkoneksi Tee 8x 6 di ganti Tee nya menjadi Tee Wye 8×6 rakitan. ” Ungkap Soenandar.
Lanjut dikatakannya, secara teknis kondisi terkini air di Reservoar 2 tinggal Dua tangga dan secara aplikatif pada level normal harus berada pada Empat tangga, demikian kondisi air di IPA Puncak Indah Malili yang air bakunya bersumber dari Sungai Lawape 2.” Tutup Soenandar.
(Humas Perumdam Waemami)






