OKSON, LUWU TIMUR, – Hari, Jumat, ( 27/06/2025) bertepatan dengan 1 Muharam 1447 H. Atau Tahun Baru Islam, di Dusun Laoli Desa Harapan Kecamtan Malili, Luwu Timur, telah terjadi pemasangan patok batas lahan, pertanda di lahan seluas 2200 Hektar ini akan segera dibangun Kawasan Industri Terpadu Luwu Timur. ( KITLT).
Prosesi pemasangan Patok ini dilakukan bersama – sama oleh Komisaris Utama PT KITLT Rano Arna Odenjar, Ketua Dewan Adat Dua Belas Kedatuan Luwu Andi Suryadi, Anak Suku Tokonde Mama Nurmi, Kepala Desa Harapan Mustakim, dan keluarga besar Almarhum Amran Syam serta masyarakat Desa Harapan.
Mungkin inilah yang pertamakalinya di Luwu Timur bisnis pertambangan yang menghargai kedatuan dan perangkat desa. Momentum ini bisa jadi sebuah penegasan bahwa PT KITLT ini siap melakoni bisnis pertambangan yang ramah terhadap lingkungan dan mengutamakan masyarakat lokal.
Pemasangan patok ini terjadi setelah manajemen PT KITLT melakukan zoom meeting dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi RI atas Penyampaian Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Triwulan II Tahun 2025 Wilayah III, pada Kamis 26 Juni 2025 kemarin. Dimana PT KITLT berada di nomor 95 dari 547 Perusahaan yang terdaftar di Kementerian Investasi dan Hilirisasi. Dengan demikian tinggal sedikit lagi bendera anak lokal Luwu Timur bisa berkibar di bisnis pertambangan dunia.
Kepala Desa Harapan, Mustakim menyambut baik kehadiran PT KITLT di desanya, ia menyebut warga Desa Harapan menaruh harapan besar kepada KITLT agar bisa beroperasi secepatnya.
” Sebagai aparat desa kami sangat mengapresiasi dan mendukung rencana besar KITLT ini berinvestasi di kampung sendiri. Untuk itu ia mengajak seluruh masyarakatnya untuk mendukung KITLT ini karena mereka adalah putra – putri terbaik Luwu Timur yang ingin berinvestasi di kampung halaman sendiri. Dan secara pribadi siap membantu melancarkan semua urusan di desa demi kelancaran KITLT. ” Ungkapnya.
Andi Suryadi Ketua Dewan Adat 12 yang mewakili Datu Luwu Andi Maradang Mackulau, mengatakan, pesan Datu Luwu inilah saatnya putra daerah ikut andil mengelola sumberdaya alamnya sendiri.
” Terlalu lama kita melihat sumberdaya alam kita sendiri di kuasai orang luar, dan masyarakat Tana Luwu masih kesulitan mendapatkan kerja, lahan masyarakat dirampas, untuk itu kepada KITLT ini pesan Datu jangan rugikan masyarakat, kalau ada masyarakat punya lahan jangan dirampas, tapi kalau sudah berjalan secara lurus dan ada yang menghalangi maka Datu Luwu berada didepan membela KITLT. ” Kata Andi Suryadi.
Ia juga mengharapkan jika beroperasi nanti KITLT ini harus mempekerjakan tenaga kerja se- Luwu Raya karena wilayah Luwu Timur juga masih wilayah kedatuan Luwu.
Komisaris Utama PT KITLT,
Rano Arna Odenjar, mengatakan KITLT hadir untuk menjawab tantangan Percepatan Pembangunan sekaligus bentuk Komitmen Kuat kami dalam mendukung program-program yang dicanangkan oleh pemerintah.
KITLT mengusung Tim Manajemen yang merupakan representasi Masyarakat Lokal sekaligus membuktian bahwa jika diberi kesempatan, Masyarakat Lokal mampu merespon secara positif tantangan pengelolaan sumber daya alam di daerah, melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia berbasis Pengetahuan dan Modal, bukan sekedar Kekuatan Otot semata seperti selama ini.
KITLT berkomitmen untuk menata kelola optimalisasi sumber daya alam melalui hilirisasi industri yang berbasis pada pertumbuhan yang berkelanjutan dengan menitik beratkan kepada pemberdayaan Masyarakat Lokal dan Pendekatan Proporsional atas KelestarianLingkungan yang merupakan Ruang Hidup mereka.
” Kita akan menghadirkan suatu paradigma baru pengelolaan sumber daya alam dimana kehadiran investasi untuk mendorong terciptanya sumber-sumber kemakmuran baru, bisa menempatkan Pemerintah, Wira usahawan, Masyarakat Lokal dan Lingkungan Hidup hadir secara bersamaan dalam suatu keseimbangan kolaborasi yang saling membutuhkan dan saling menguntungkan satu sama lain untuk kemaslahatan bersama.” Ungkapnya
Ia menerangkan, momentum kegiatan hari ini merupakan pekerjaan persiapan yangmerupakan tahap awal dari seluruh rangkaian kegiatan investasi ,dan telah terjadwal sesuai dengan Perencanaan Induk Pembangunan Kawasan Industri yang telah ditetapkan oleh manajemen kami dan telah ditetapkan dengan sebuah nama yang bersahaja namun tetap mudah dan kokoh di dalam ingatan semua orang, Kawasan Industri Terpadu Luwu Timur.
” Kami sadar bisnis ini perlu modal besar, untuk itu nilai investasinya KITLT ini sekitar 200 Triliun, selain membangun kawasan kami juga akan bangun smelter. Selain itu mereka juga sudah siap melakukan join operasional dengan sejumlah perusahaan tambang ternama yang sudah siap juga berinvestasi nantinya. Doakan semua proses ini berjalan lancar.” Tutup Rano Arna Odenjar ( son/***)
